Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, bengkel tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung. Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka permasalahan keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi juga semakin kompleks. Keselamatan kerja merupakan tanggungjawab semua orang baik yang terlibat langsung dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen pemakai teknologi pada umumnya. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat kita, termasuk pekerja sepeda motor, kurang memperhatikan keselamatan kerja. Kemungkinan penyebabnya pertama, mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan tentang keselamatan kerja. Kedua, mereka sudah tahu, tetapi mengabaikan karena punya kebiasaan buruk. Kebiasaan tidak mematuhi aturan keselamatan kerja untuk pekerja Teknologi Sepeda Motor tidak dapat ditolerir. Untuk menjadi pekerja profesional, setiap orang wajib terlebih dahulu mempelajari keselamatan kerja. Semuanya ada aturan, dan aturan keselamatan kerja harus dilaksanakan dengan kesadaran yang tinggi. Sikap dan kebiasaan kerja yang professional dibentuk melalui disiplin yang kuat. Bahkan, sikap dan kebiasaan kerja merupakan kunci sukses seorang teknisi yang sukses. Secara umum, tujuan keselamatan kerja bagi pekerja professional teknologi sepeda motor dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebelum mulai bekerja, setiap siswa memahami semua peraturan dan tata tertib bengkel. Aturan dan tata tertib bengkel disediakan secara tertulis dan pada awal semester siswa menandatangani surat pernyataan kesediaan mengikuti aturan dan tata tertib bengkel. Setiap siswa diharuskan memakai pakaian kerja khusus dan memakai sepatu khusus untuk bengkel sepeda motor.
2. Melindungi tenaga kerja atas keselamatan fisik dan mental dalam melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan dan bahaya kerja dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Bekerja dengan memakai zat kimia yang terkandung dalam oli dan bahan bakar, cat dan bahan lainnya dapat merusak kulit. Bengkel harus menyediakan zat pelindung kulit yang harus dipakai sebelum bekerja dengan bahan-bahan dimaksud. Dan sebaliknya, pekerja harus memakai sesuai dengan aturan bengkel, setiap kali sebelum memulai bekerja. Bila dikerjakan dengan teratur, maka akan menjadi kebiasaan.
3. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja. Sebelum bekerja, bengkel harus bersih terutama dari kotoran minyak oli dan bahan bakar. Pekerja merupakan bagian dari bengkel dan oleh karena itu, setiap pekerja bertanggung-jawab membersihkan tempat kerjanya. Semua peralatan yang dibutuhkan berada pada tempat yang mudah dijangkau. Pada bengkel sekolah, peralatan dipinjam pada teknisi peralatan dengan memakai tanda terima. Peralatan yang diterima siswa harus diperiksa kondisinya. Pada waktu kerja berakhir, semua peralatan dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik. Setiap kerusakan alat harus dilaporkan kepada pengawas atau instruktur.
4. Obyek kerja diserahkan kepada siswa dari instruktur. Siswa harus sudah memahami prosedur dan permasalahan yang akan dikerjakan. Sebelum masuk bekerja praktek, siswa bertanggung-jawab mempersiapkan dirinya tentang prosedur, alat yang sesuai dan bahan yang dibutuhkan. Bila ada kesulitan harus menanyakan kepada instruktur.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang menjamin keadaan, keutuhan, kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil karya dan budayanya tertuju pada keselamatan masyarakat pada umumnya dan pekerja. Bekerja dengan memperhatikan keselamatan kerja sangat penting artinya, karena bagaimanapun, siswa sebagai manusia pasti tak ada yang menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap diri sendiri, apalagi sampai berakibat fatal. Mencegah terjadinya kecelakaan tidak hanya berarti mencegah terjadinya bahaya, tetapi juga ikut melakukan penghematan dari segi biaya, tenaga dan waktu dan sekaligus berarti belajar melakukan sesuatu secara efektif dan efisien.
4. LANGKAH KERJA
v Persiapkan tempat kerja
v Persiapkan alat dan bahan
v Lakukan pengamatan terhadap obyek
v Analisa kejadian
v Lepas karburator dari engine
v Lakukan pembongkaran karburator
v Lakukan pembersihan terhadap komponen – komponen karburator
v Lakukan pengujian terhadap pelampung dan jarum pelampung
v Analisa kejadian
v Lakukan perakitan
v Lakukan pemasangan karburator pada engine
v Pengecekan dan seting
5. TEORI DASAR
Pada bagian awal dijelaskan bahwa mesin dua langkah hanya memerlukan satu kali putaran poros engkol untuk menyelesaikan satu siklus di dalam silinder. Usaha (langkah tenaga) dihasilkan pada setiap putaran poros engkol.
Pada mesin dua langkah campuran udara-bahan bakar dikompresikan dua kali setiap putaran. Kompresi pertama (kompresi pendahuluan di dalam crankcase). Campuran ditarik kedalam crankcase dan dikompresi, selanjutnya masuk ke dalam ruang pembakaran. Kompresi kedua (kompresi di dalam silinder dan ruang pembakaran). Campuran yang dikompresi sangat mudah dinyalakan dan terbakar sehingga menghasilkan tekanan yang tinggi. Campuran yang dikompresikan di dalam crankcase mengalir ke dalam silinder melalui lubang transfer mendorong sisa-sisa gas pembakaran keluar dari silinder dan ini disebut sebagai langkah transfer. Berikut keuntungan dan kerugian pada mesin dua langkah:
a. Keuntungan
v Proses pembakaran terjadi setiap putaran poros engkol, sehingga putaran poros engkol lebih halus untuk itu putaran lebih rata.
v Tidak memerlukan klep, komponen part lebih sedikit, perawatan lebih mudah dan relatif murah
v Momen puntir untuk putaran lanjutan poros lebih kecil sehingga menghasilkan gerakan yang halus
v Bila dibandingkan dengan mesin empat langkah dalam kapasitas yang sama, tenaga yang dihasilkan lebih besar
Proses pembakaran terjadi 2 kali, sehingga tenaga lebih besar
b. Kerugian
v Langkah masuk dan buang lebih pendek, sehingga terjadi kerugian langkah tekanan kembali gas buang lebih tinggi
v Karena pada bagian silinder terdapat lubang-lubang, timbul gesekan antara ring piston dan lubang akibatnya ring piston akan lebih cepat aus.
v Karena lubang buang terdapat pada bagian silinder maka akan mudah timbul panas
v Putaran rendah sulit diperoleh
v Konsumsi pelumas lebih banyak
Karburator
Karburator berfungsi membentuk atau menyediakan campuran bahan bakar yang tepat padasegala kondisi kerja mesin.
Ruang pelampung berfungsi untuk menyediakan bahan bakar yang akan dikabutkan ke dalam ruang bakar. Banyaknya bahan bakar yang ada dalam ruang pelampung diatur oleh float valve/katup pelampung dan pelampung.
fungsi choke adalah untuk memperkaya camuran udara dan bahan bakar pada saat motor start dingin. Pada jenis motor yang lain (Suzuki misalnya) choke valve tidak menutup saluran udara, melainkan menambah jumlah bahan bakar yang menuju ke ruang bakar. Prinsinya sama, yaitu membuat campuran yang kaya.
Piston Valve
Piston valve berfungsi untuk mengatur besarnya venture dalam karburator. Dengan diaturnya besar venturi, maka kecepatan udara yang masuk ke ruang bakar akan berubah, dan jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar disesuikan dengan lebarnya pembukaan piston valve. Di dalam piston valve terdapat jet needle, yang berfungsi mengatur lebarnya lubang needle jet, sehingga mempengaruhi jumlah bahan bakar yang ke ruang bakar. Klip pada needle jet, j ika dipasang semakin ke atas, berarti bahan bakar akan semakin boros, dan sebaliknya,jika dipasang semakin ke bawah bahan bakar semakin sedikit.
Main Jet Berfungsi untuk menyuplai bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat kecepatan
Slow Jet Berfungsi untuk menyuplay bahan bakar pada saat putaran langsam.
Piston Valve screw Berfungsi untuk mengatur tinggi pembukaan piston valve pada saat putaran langsam
Sekrup penyetel udara.Berfungsi untuk mengatur jumlah campuran udara dan bahan bakar yang tepat pada saat putaran langsam.
Pompa akselerasi Pada beberpa type motor ada yang dilengkapi dengan pompa akselerasi. Contohnya pada sepeda motor GL, Megapro, dsb. Pada type Honda Pompa ini disebut dengan TPFC (transient power fuel control). Fungsi dari pompa ini adalah menambah jumlah bahan bakar pada saat motor berakselerasi. Penambahan bahan bakar ini dperlukan karena pada saat piston valve terangkat kevakuman di venture turun, sehingga bahan bakar yang keluar dari
6. ANALISA DAN KESIMPULAN
Kerusakan yang terjadi pada karbulator umumnya karena terdapat kotoran berupa debu dan kotoran-kotoran akibat gesekan terhadap komponen. Untuk pembukaan udara berkisar antara 1,5 – 2 putaran.
CYLINDER HEAD / KEPALA SILINDER
1. TUJUAN
v Mahasiswa diharapkan mampu menganalisa kerusakan pada kepala silinder,blok silinder, piston, dan ring piston
v Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pembongkaran dan pemasangan kepala silinder,blok silinder, piston, dan ring piston
2. ALAT DAN BAHAN
v Sebuah sepeda motor 2 tak (RX KING)
v Kunci 10, 12, dan 14
v Obeng (+) dan (-)
v Micrometer internal
v Micrometer external
3. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, bengkel tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung. Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka permasalahan keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi juga semakin kompleks. Keselamatan kerja merupakan tanggungjawab semua orang baik yang terlibat langsung dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen pemakai teknologi pada umumnya. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat kita, termasuk pekerja sepeda motor, kurang memperhatikan keselamatan kerja. Kemungkinan penyebabnya pertama, mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan tentang keselamatan kerja. Kedua, mereka sudah tahu, tetapi mengabaikan karena punya kebiasaan buruk. Kebiasaan tidak mematuhi aturan keselamatan kerja untuk pekerja Teknologi Sepeda Motor tidak dapat ditolerir. Untuk menjadi pekerja profesional, setiap orang wajib terlebih dahulu mempelajari keselamatan kerja. Semuanya ada aturan, dan aturan keselamatan kerja harus dilaksanakan dengan kesadaran yang tinggi. Sikap dan kebiasaan kerja yang professional dibentuk melalui disiplin yang kuat. Bahkan, sikap dan kebiasaan kerja merupakan kunci sukses seorang teknisi yang sukses. Secara umum, tujuan keselamatan kerja bagi pekerja professional teknologi sepeda motor dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebelum mulai bekerja, setiap siswa memahami semua peraturan dan tata tertib bengkel. Aturan dan tata tertib bengkel disediakan secara tertulis dan pada awal semester siswa menandatangani surat pernyataan kesediaan mengikuti aturan dan tata tertib bengkel. Setiap siswa diharuskan memakai pakaian kerja khusus dan memakai sepatu khusus untuk bengkel sepeda motor.
2. Melindungi tenaga kerja atas keselamatan fisik dan mental dalam melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan dan bahaya kerja dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Bekerja dengan memakai zat kimia yang terkandung dalam oli dan bahan bakar, cat dan bahan lainnya dapat merusak kulit. Bengkel harus menyediakan zat pelindung kulit yang harus dipakai sebelum bekerja dengan bahan-bahan dimaksud. Dan sebaliknya, pekerja harus memakai sesuai dengan aturan bengkel, setiap kali sebelum memulai bekerja. Bila dikerjakan dengan teratur, maka akan menjadi kebiasaan.
3. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja. Sebelum bekerja, bengkel harus bersih terutama dari kotoran minyak oli dan bahan bakar. Pekerja merupakan bagian dari bengkel dan oleh karena itu, setiap pekerja bertanggung-jawab membersihkan tempat kerjanya. Semua peralatan yang dibutuhkan berada pada tempat yang mudah dijangkau. Pada bengkel sekolah, peralatan dipinjam pada teknisi peralatan dengan memakai tanda terima. Peralatan yang diterima siswa harus diperiksa kondisinya. Pada waktu kerja berakhir, semua peralatan dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik. Setiap kerusakan alat harus dilaporkan kepada pengawas atau instruktur.
4. Obyek kerja diserahkan kepada siswa dari instruktur. Siswa harus sudah memahami prosedur dan permasalahan yang akan dikerjakan. Sebelum masuk bekerja praktek, siswa bertanggung-jawab mempersiapkan dirinya tentang prosedur, alat yang sesuai dan bahan yang dibutuhkan. Bila ada kesulitan harus menanyakan kepada instruktur.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang menjamin keadaan, keutuhan, kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil karya dan budayanya tertuju pada keselamatan masyarakat pada umumnya dan pekerja. Bekerja dengan memperhatikan keselamatan kerja sangat penting artinya, karena bagaimanapun, siswa sebagai manusia pasti tak ada yang menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap diri sendiri, apalagi sampai berakibat fatal. Mencegah terjadinya kecelakaan tidak hanya berarti mencegah terjadinya bahaya, tetapi juga ikut melakukan penghematan dari segi biaya, tenaga dan waktu dan sekaligus berarti belajar melakukan sesuatu secara efektif dan efisien.
4. LANGKAH KERJA
v Lakukan pembongkaran kepala silinder dari engine
v Lakukan pembongkaran blok silinder dari engine
v Lakukan pembersihan kepala selinder, blok silinder,piston,dan ring piston
v Lakukan pengukuran pada piston dan blok silindar
v Lakukan perakitan
5. TEORI DASAR
Kepala Silinder (Cylinder Head)
Bagian paling atas dari kontruksi mesin sepeda motor adalah kepala silinder. Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat dudukan busi. Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.
Blok Silinder Mesin
Silinder liner dan blok silinder merupakan dua bagian yang melekat satu sama lain. Daya sebuah motor biasanya dinyatakan oleh besarnya isi silinder suatu motor. Silinder liner terpasang erat pada blok, dan bahannya tidak sama. Silinder liner dibuat dari bahan yang tahan terhadap gesekan dan panas, sedangkan blok dibuat dari besi tuang yang tahan panas. Pada mulanya, ada yang merancang menjadi satu, sekarang sudah jarang ada. Sekarang dibuat terpisah berarti silinder liner dapat diganti bila keausannya sudah berlebihan. Bahannya dibuat dari besi tuang kelabu. Untuk motor-motor yang ringan seperti pada sepeda motor bahan ini dicampur dengan alumunium. Bahan blok dipilih agar memenuhi syarat-syarat pemakaian yaitu: Tahan terhadap suhu yang tinggi, dapat menghantarkan panas dengan baik, dan tahan terhadap gesekan. Blok silinder merupakan tempat bergerak piston. Tempat piston berada tepat di tengah blok silinder. Silinder liner piston ini dilapisi bahan khusus agar tidak cepat aus akibat gesekan. Meskipun telah mendapat pelumasan yang mencukupi tetapi keausan lubang silinder tetap tak dapat dihindari. Karenanya dalam jangka waktu yang lama keausan tersebut pasti terjadi. Keausan lubang silinder bisa saja terjadi secara tidak merata sehingga dapat berupa keovalan atau ketirusan.
Piston
Piston Valve
Piston valve berfungsi untuk mengatur besarnya venture dalam karburator. Dengan diaturnya besar venturi, maka kecepatan udara yang masuk ke ruang bakar akan berubah, dan jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar disesuikan dengan lebarnya pembukaan piston valve. Di dalam piston valve terdapat jet needle, yang berfungsi mengatur lebarnya lubang needle jet, sehingga mempengaruhi jumlah bahan bakar yang ke ruang bakar. Klip pada needle jet, j ika dipasang semakin ke atas, berarti bahan bakar akan semakin boros, dan sebaliknya,jika dipasang semakin ke bawah bahan bakar semakin sedikit.
Main Jet Berfungsi untuk menyuplai bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat kecepatan
Slow Jet Berfungsi untuk menyuplay bahan bakar pada saat putaran langsam.
Piston Valve screw Berfungsi untuk mengatur tinggi pembukaan piston valve pada saat putaran langsam
Sekrup penyetel udara.Berfungsi untuk mengatur jumlah campuran udara dan bahan bakar yang tepat pada saat putaran langsam.
Pompa akselerasi Pada beberpa type motor ada yang dilengkapi dengan pompa akselerasi. Contohnya pada sepeda motor GL, Megapro, dsb. Pada type Honda Pompa ini disebut dengan TPFC (transient power fuel control). Fungsi dari pompa ini adalah menambah jumlah bahan bakar pada saat motor berakselerasi. Penambahan bahan bakar ini dperlukan karena pada saat piston valve terangkat kevakuman di venture turun, sehingga bahan bakar yang keluar dari
6. ANALISA DAN KESIMPULAN
Kerusakan yang terjadi pada karbulator umumnya karena terdapat kotoran berupa debu dan kotoran-kotoran akibat gesekan terhadap komponen. Untuk pembukaan udara berkisar antara 1,5 – 2 putaran.
CYLINDER HEAD / KEPALA SILINDER
1. TUJUAN
v Mahasiswa diharapkan mampu menganalisa kerusakan pada kepala silinder,blok silinder, piston, dan ring piston
v Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pembongkaran dan pemasangan kepala silinder,blok silinder, piston, dan ring piston
2. ALAT DAN BAHAN
v Sebuah sepeda motor 2 tak (RX KING)
v Kunci 10, 12, dan 14
v Obeng (+) dan (-)
v Micrometer internal
v Micrometer external
3. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, bengkel tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung. Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka permasalahan keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi juga semakin kompleks. Keselamatan kerja merupakan tanggungjawab semua orang baik yang terlibat langsung dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen pemakai teknologi pada umumnya. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat kita, termasuk pekerja sepeda motor, kurang memperhatikan keselamatan kerja. Kemungkinan penyebabnya pertama, mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan tentang keselamatan kerja. Kedua, mereka sudah tahu, tetapi mengabaikan karena punya kebiasaan buruk. Kebiasaan tidak mematuhi aturan keselamatan kerja untuk pekerja Teknologi Sepeda Motor tidak dapat ditolerir. Untuk menjadi pekerja profesional, setiap orang wajib terlebih dahulu mempelajari keselamatan kerja. Semuanya ada aturan, dan aturan keselamatan kerja harus dilaksanakan dengan kesadaran yang tinggi. Sikap dan kebiasaan kerja yang professional dibentuk melalui disiplin yang kuat. Bahkan, sikap dan kebiasaan kerja merupakan kunci sukses seorang teknisi yang sukses. Secara umum, tujuan keselamatan kerja bagi pekerja professional teknologi sepeda motor dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebelum mulai bekerja, setiap siswa memahami semua peraturan dan tata tertib bengkel. Aturan dan tata tertib bengkel disediakan secara tertulis dan pada awal semester siswa menandatangani surat pernyataan kesediaan mengikuti aturan dan tata tertib bengkel. Setiap siswa diharuskan memakai pakaian kerja khusus dan memakai sepatu khusus untuk bengkel sepeda motor.
2. Melindungi tenaga kerja atas keselamatan fisik dan mental dalam melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan dan bahaya kerja dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Bekerja dengan memakai zat kimia yang terkandung dalam oli dan bahan bakar, cat dan bahan lainnya dapat merusak kulit. Bengkel harus menyediakan zat pelindung kulit yang harus dipakai sebelum bekerja dengan bahan-bahan dimaksud. Dan sebaliknya, pekerja harus memakai sesuai dengan aturan bengkel, setiap kali sebelum memulai bekerja. Bila dikerjakan dengan teratur, maka akan menjadi kebiasaan.
3. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja. Sebelum bekerja, bengkel harus bersih terutama dari kotoran minyak oli dan bahan bakar. Pekerja merupakan bagian dari bengkel dan oleh karena itu, setiap pekerja bertanggung-jawab membersihkan tempat kerjanya. Semua peralatan yang dibutuhkan berada pada tempat yang mudah dijangkau. Pada bengkel sekolah, peralatan dipinjam pada teknisi peralatan dengan memakai tanda terima. Peralatan yang diterima siswa harus diperiksa kondisinya. Pada waktu kerja berakhir, semua peralatan dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik. Setiap kerusakan alat harus dilaporkan kepada pengawas atau instruktur.
4. Obyek kerja diserahkan kepada siswa dari instruktur. Siswa harus sudah memahami prosedur dan permasalahan yang akan dikerjakan. Sebelum masuk bekerja praktek, siswa bertanggung-jawab mempersiapkan dirinya tentang prosedur, alat yang sesuai dan bahan yang dibutuhkan. Bila ada kesulitan harus menanyakan kepada instruktur.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang menjamin keadaan, keutuhan, kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil karya dan budayanya tertuju pada keselamatan masyarakat pada umumnya dan pekerja. Bekerja dengan memperhatikan keselamatan kerja sangat penting artinya, karena bagaimanapun, siswa sebagai manusia pasti tak ada yang menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap diri sendiri, apalagi sampai berakibat fatal. Mencegah terjadinya kecelakaan tidak hanya berarti mencegah terjadinya bahaya, tetapi juga ikut melakukan penghematan dari segi biaya, tenaga dan waktu dan sekaligus berarti belajar melakukan sesuatu secara efektif dan efisien.
4. LANGKAH KERJA
v Lakukan pembongkaran kepala silinder dari engine
v Lakukan pembongkaran blok silinder dari engine
v Lakukan pembersihan kepala selinder, blok silinder,piston,dan ring piston
v Lakukan pengukuran pada piston dan blok silindar
v Lakukan perakitan
5. TEORI DASAR
Kepala Silinder (Cylinder Head)
Bagian paling atas dari kontruksi mesin sepeda motor adalah kepala silinder. Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat dudukan busi. Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.
Blok Silinder Mesin
Silinder liner dan blok silinder merupakan dua bagian yang melekat satu sama lain. Daya sebuah motor biasanya dinyatakan oleh besarnya isi silinder suatu motor. Silinder liner terpasang erat pada blok, dan bahannya tidak sama. Silinder liner dibuat dari bahan yang tahan terhadap gesekan dan panas, sedangkan blok dibuat dari besi tuang yang tahan panas. Pada mulanya, ada yang merancang menjadi satu, sekarang sudah jarang ada. Sekarang dibuat terpisah berarti silinder liner dapat diganti bila keausannya sudah berlebihan. Bahannya dibuat dari besi tuang kelabu. Untuk motor-motor yang ringan seperti pada sepeda motor bahan ini dicampur dengan alumunium. Bahan blok dipilih agar memenuhi syarat-syarat pemakaian yaitu: Tahan terhadap suhu yang tinggi, dapat menghantarkan panas dengan baik, dan tahan terhadap gesekan. Blok silinder merupakan tempat bergerak piston. Tempat piston berada tepat di tengah blok silinder. Silinder liner piston ini dilapisi bahan khusus agar tidak cepat aus akibat gesekan. Meskipun telah mendapat pelumasan yang mencukupi tetapi keausan lubang silinder tetap tak dapat dihindari. Karenanya dalam jangka waktu yang lama keausan tersebut pasti terjadi. Keausan lubang silinder bisa saja terjadi secara tidak merata sehingga dapat berupa keovalan atau ketirusan.
Piston
Piston mempunyai bentuk seperti silinder. Bekerja dan bergerak secara translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder. Piston merupakan sumbu geser yang terpasang presisi di dalam sebuah silinder. Dengan tujuan, baik untuk mengubah volume dari tabung, menekan fluida dalam silinder, membuka-tutup jalur aliran atau pun kombinasi semua itu. Piston terdorong sebagai akibat dari ekspansi tekanan sebagai hasil pembakaran. Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus. Gerakan langkah piston bisa 2400 kali atau lebih setiap menit. Jadi setiap detik piston bergerak 40 kali atau lebih di dalam silindernya. Temperatur yang diterima oleh piston berbeda-beda dan pengaruh panas juga berbeda dari permukaan ke permukaan lainnya. Sesungguhnya yang terjadi adalah pemuaian udara panas sehingga tekanan tersebut mengandung tenaga yang sangat besar. Piston bergerak dari TMA ke TMB sebagai gerak lurus. Selanjutnya, piston kembali ke TMA membuang gas bekas. Gerakan turun naik piston ini berlangsung sangat cepat melayani proses motor yang terdiri dari langkah pengisian, kompresi, usaha dan pembuangan gas bekas.
6. ANALISA
Hasil pengukuran Blok silinder Piston = 57, 91 mm
58,025mm
58,04 mm
Ket :
A = atas
B = bawah
7. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktek ini dapat disimpulkan bahwa kendaraan masih dalam yang cukup baik karena pada saat pengukuran tidak terjafdi keausan yang cukup sigifikan begitu pula pada dinding silinder tidak terjadi goresan.
CYLINDER HEAD 4TAK
1. TUJUAN
v Mahasiswa diharapkan mampu menganalisa kerusakan pada kepala silinder pada sepeda motor 4 tak
v Mahasiswa diharapkan mampu melakukan pembongkaran dan perakitan kepala silinder
2. ALAT DAN BAHAN
v Sebuah sepeda motor 4 tak ( SUPRA X 125)
v Kunci 8, 10, 12, 14, dan 19
v Obeng (+) dan (-)
3. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan, kerusakan dan segala bentuk kerugian baik terhadap manusia, maupun yang berhubungan dengan peralatan, obyek kerja, bengkel tempat bekerja, dan lingkungan kerja, secara langsung dan tidak langsung. Sejalan dengan kemajuan teknologi, maka permasalahan keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi juga semakin kompleks. Keselamatan kerja merupakan tanggungjawab semua orang baik yang terlibat langsung dalam pekerjaan dan juga masyarakat produsen dan konsumen pemakai teknologi pada umumnya. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat kita, termasuk pekerja sepeda motor, kurang memperhatikan keselamatan kerja. Kemungkinan penyebabnya pertama, mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan tentang keselamatan kerja. Kedua, mereka sudah tahu, tetapi mengabaikan karena punya kebiasaan buruk. Kebiasaan tidak mematuhi aturan keselamatan kerja untuk pekerja Teknologi Sepeda Motor tidak dapat ditolerir. Untuk menjadi pekerja profesional, setiap orang wajib terlebih dahulu mempelajari keselamatan kerja. Semuanya ada aturan, dan aturan keselamatan kerja harus dilaksanakan dengan kesadaran yang tinggi. Sikap dan kebiasaan kerja yang professional dibentuk melalui disiplin yang kuat. Bahkan, sikap dan kebiasaan kerja merupakan kunci sukses seorang teknisi yang sukses. Secara umum, tujuan keselamata
kerja bagi pekerja professional teknologi sepeda motor dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebelum mulai bekerja, setiap siswa memahami semua peraturan dan tata tertib bengkel. Aturan dan tata tertib bengkel disediakan secara tertulis dan pada awal semester siswa menandatangani surat pernyataan kesediaan mengikuti aturan dan tata tertib bengkel. Setiap siswa diharuskan memakai pakaian kerja khusus dan memakai sepatu khusus untuk bengkel sepeda motor.
2. Melindungi tenaga kerja atas keselamatan fisik dan mental dalam melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan dan bahaya kerja dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Bekerja dengan memakai zat kimia yang terkandung dalam oli dan bahan bakar, cat dan bahan lainnya dapat merusak kulit. Bengkel harus menyediakan zat pelindung kulit yang harus dipakai sebelum bekerja dengan bahan-bahan dimaksud. Dan sebaliknya, pekerja harus memakai sesuai dengan aturan bengkel, setiap kali sebelum memulai bekerja. Bila dikerjakan dengan teratur, maka akan menjadi kebiasaan.
3. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja. Sebelum bekerja, bengkel harus bersih terutama dari kotoran minyak oli dan bahan bakar. Pekerja merupakan bagian dari bengkel dan oleh karena itu, setiap pekerja bertanggung-jawab membersihkan tempat kerjanya. Semua peralatan yang dibutuhkan berada pada tempat yang mudah dijangkau. Pada bengkel sekolah, peralatan dipinjam pada teknisi peralatan dengan memakai tanda terima. Peralatan yang diterima siswa harus diperiksa kondisinya. Pada waktu kerja berakhir, semua peralatan dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik. Setiap kerusakan alat harus dilaporkan kepada pengawas atau instruktur.
4. Obyek kerja diserahkan kepada siswa dari instruktur. Siswa harus sudah memahami prosedur dan permasalahan yang akan dikerjakan. Sebelum masuk bekerja praktek, siswa bertanggung-jawab mempersiapkan dirinya tentang prosedur, alat yang sesuai dan bahan yang dibutuhkan. Bila ada kesulitan harus menanyakan kepada instruktur.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja dapat dinyatakan sebagai sesuat yang menjamin keadaan, keutuhan, kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil karya dan budayanya tertuju pada keselamatan masyarakat pada umumnya dan pekerja. Bekerja dengan memperhatikan keselamatan kerja sangat penting artinya, karena bagaimanapun, siswa sebagai manusia pasti tak ada yang menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap diri sendiri, apalagi sampai berakibat fatal. Mencegah terjadinya kecelakaan tidak hanya berarti mencegah terjadinya bahaya, tetapi juga ikut melakukan penghematan dari segi biaya, tenaga dan waktu dan sekaligus berarti belajar melakukan sesuatu secara efektif dan efisien.
4. LANGKAH KERJA
Persiapkan tempat kerja Persiapkan alat dan bahan “Top” kan posisi piston
Lepaskan knalpot
Lepaskan sprocket rantai api
Lepaskan intake manifold dari kepala silinder
Lepaskan kepala silinder
Lakukan pembersihan
Lakukan perakitan
kerja bagi pekerja professional teknologi sepeda motor dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebelum mulai bekerja, setiap siswa memahami semua peraturan dan tata tertib bengkel. Aturan dan tata tertib bengkel disediakan secara tertulis dan pada awal semester siswa menandatangani surat pernyataan kesediaan mengikuti aturan dan tata tertib bengkel. Setiap siswa diharuskan memakai pakaian kerja khusus dan memakai sepatu khusus untuk bengkel sepeda motor.
2. Melindungi tenaga kerja atas keselamatan fisik dan mental dalam melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan dan bahaya kerja dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Bekerja dengan memakai zat kimia yang terkandung dalam oli dan bahan bakar, cat dan bahan lainnya dapat merusak kulit. Bengkel harus menyediakan zat pelindung kulit yang harus dipakai sebelum bekerja dengan bahan-bahan dimaksud. Dan sebaliknya, pekerja harus memakai sesuai dengan aturan bengkel, setiap kali sebelum memulai bekerja. Bila dikerjakan dengan teratur, maka akan menjadi kebiasaan.
3. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja. Sebelum bekerja, bengkel harus bersih terutama dari kotoran minyak oli dan bahan bakar. Pekerja merupakan bagian dari bengkel dan oleh karena itu, setiap pekerja bertanggung-jawab membersihkan tempat kerjanya. Semua peralatan yang dibutuhkan berada pada tempat yang mudah dijangkau. Pada bengkel sekolah, peralatan dipinjam pada teknisi peralatan dengan memakai tanda terima. Peralatan yang diterima siswa harus diperiksa kondisinya. Pada waktu kerja berakhir, semua peralatan dikembalikan dalam keadaan bersih dan baik. Setiap kerusakan alat harus dilaporkan kepada pengawas atau instruktur.
4. Obyek kerja diserahkan kepada siswa dari instruktur. Siswa harus sudah memahami prosedur dan permasalahan yang akan dikerjakan. Sebelum masuk bekerja praktek, siswa bertanggung-jawab mempersiapkan dirinya tentang prosedur, alat yang sesuai dan bahan yang dibutuhkan. Bila ada kesulitan harus menanyakan kepada instruktur.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja dapat dinyatakan sebagai sesuat yang menjamin keadaan, keutuhan, kesempurnaan, baik jasmani maupun rohani manusia, serta hasil karya dan budayanya tertuju pada keselamatan masyarakat pada umumnya dan pekerja. Bekerja dengan memperhatikan keselamatan kerja sangat penting artinya, karena bagaimanapun, siswa sebagai manusia pasti tak ada yang menginginkan terjadinya kecelakaan terhadap diri sendiri, apalagi sampai berakibat fatal. Mencegah terjadinya kecelakaan tidak hanya berarti mencegah terjadinya bahaya, tetapi juga ikut melakukan penghematan dari segi biaya, tenaga dan waktu dan sekaligus berarti belajar melakukan sesuatu secara efektif dan efisien.
4. LANGKAH KERJA
Persiapkan tempat kerja Persiapkan alat dan bahan “Top” kan posisi piston
Lepaskan knalpot
Lepaskan sprocket rantai api
Lepaskan intake manifold dari kepala silinder
Lepaskan kepala silinder
Lakukan pembersihan
Lakukan perakitan
5. TEORI DASAR
Four stroke engine adalah sebuah mesin dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan empat proses langkah naik-turun piston, dua kali rotasi kruk as, dan satu putaran noken as (camshaft). Empat proses tersebut terbagi dalam siklus :
1. Langkah hisap : Bertujuan untuk memasukkan kabut udara – bahan bakar ke dalam silinder. Sebagaimana tenaga mesin diproduksi tergantung dari jumlah bahan-bakar yang terbakar selama proses pembakaran.
Prosesnya adalah ;
· 1.Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB).
· Klep inlet terbuka, bahan bakar masuk ke silinder
· Kruk As berputar 180 derajat
· Noken As berputar 90 derajat
· Tekanan negatif piston menghisap kabut udara-bahan bakar masuk ke silinder
2. Langkah Kompresi : Dimulai saat klep inlet menutup dan piston terdorong ke arah ruang bakar akibat momentum dari kruk as dan flywheel. Tujuan dari langkah kompresi adalah untuk meningkatkan temperatur sehingga campuran udara-bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio kompresi ini juga nantinya berhubungan erat dengan produksi tenaga. Prosesnya sebagai berikut :
· Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA
· Klep In menutup, Klep Ex tetap tertutup
· Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber)
· Sekitar 15 derajat sebelum TMA, busi mulai menyalakan bunga api dan memulai proses pembakaran
· Kruk as mencapai satu rotasi penuh (360 derajat)
· Noken as mencapai 180 derajat
3. Langkah Tenaga : Dimulai ketika campuran udara/bahan-bakar dinyalakan oleh busi. Dengan cepat campuran yang terbakar ini merambat dan terjadilah ledakan yang tertahan oleh dinding kepala silinder sehingga menimbulkan tendangan balik bertekanan tinggi yang mendorong piston turun ke TMB. Gerakan linier dari piston ini dirubah menjadi gerak rotasi oleh kruk as. Energi rotasi diteruskan sebagai momentum menuju flywheel yang bukan hanya menghasilkan tenaga, counter balance weight pada kruk as membantu piston melakukan siklus berikutnya. Prosesnya sebagai berikut :
· Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar
· Piston terlempar dari TMA menuju TMB
· Klep inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang mulai sedikit terbuka.
·Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as
· Putaran Kruk As mencapai 540 derajat
· Putaran Noken As 270 derajat
4. Exhaust stroke : Langkah buang menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi kinerja mesin yang lembut dan efisien. Piston bergerak mendorong gas sisa pembakaran keluar dari silinder menuju pipa knalpot. Proses ini harus dilakukan dengan total, dikarenakan sedikit saja terdapat gas sisa pembakaran yang tercampur bersama pemasukkan gas baru akan mereduksi potensial tenaga yang dihasilkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar